Saturday, 30 May 2015

Pohon Zaitun (Olive tree)

 Olea europaea, Laut Mati, Yordania

Zaitun (Olea europaea) adalah pohon kecil tahunan dan hijau abadi, yang buah mudanya dapat dimakan mentah ataupun sesudah diawetkan sebagai penyegar. Buahnya yang tua diperas dan minyaknya diekstrak menjadi minyak zaitun yang dapat dipergunakan untuk berbagai macam keperluan. Zaitun adalah anggota suku Oleaceae.

Tanaman zaitun memiliki ciri-ciri di antaranya:
  • tumbuh sebagai pohon atau perdu hijau abadi mempunyai bunga berbentuk lonceng
  • pendek dan gemuk, tingginya jarang melebihi 8–15 m (26–49 ft), kecuali varietas Pisciottana yang lebih besar dan tinggi
  • daun tunggal dengan kedudukan berhadapan tanpa daun penumpu, berwarna hijau keperakan, berbentuk lonjong dengan panjang 4–10 cm (1.6–3.9 in) dan lebar 1–3 cm (0.39–1.18 in)
  • batang keriput dan terpelintir
  • bunga banci atau berkelamin tunggal dan buah menumpang; bunga kecil-kecil berwarna putih berbulu, dengan calyx dan corolla berbelah sepuluh, dua stamen dan stigma bifid , biasanya tumbuh pada kayu tahun sebelumnya
  • buahnya kecil berupa buah batu (drupe), panjangnya 1–2.5 cm (0.39–0.98 in) dengan biji memiliki endosperma. Buahnya berukuran lebih kurus dan kecil pada tanaman liar dibandingkan pada pembudidayaan.
Zaitun mulai berbuah saat berumur lima tahun dan usianya dapat mencapai ribuan tahun, sehingga yang tadinya perdu telah menjadi pohon besar. Pohon zaitun yang berumur ribuan tahun di antaranya pernah ditemukan di Palestina yang bertahan hidup hingga 2000 tahun.
Zaitun dipanen pada waktu masih hijau sampai sudah berwarna ungu. Buah zaitun hitam dalam kaleng mungkin mengandung bahan kimia (biasanya fero sulfat) yang menjadikannya berwarna hitam secara buatan. Biji Olea europaea biasanya dalam bahasa Inggris di Amerika disebut pit atau rock, sedangkan di Inggris sebagai stone, semuanya bermakna "batu".

No comments:

Post a Comment